PT Gunung Madu Plantations (GMP) mengadakan pelatihan varietas tebu yang diikuti oleh lima puluh petani mitra dan jajaran pengawas lapangan. Pelatihan ini diinisiasi oleh Divisi Kemitraan yang diadakan di Public Center Site A pada hari Sabtu, 17 Februari 2024. Hadir sebagai pembicara adalah Kepala Divisi Varietas Departemen R&D, Ibu Endah Susiyanti, S.P didampingi oleh Kepala Divisi Kemitraan Departemen Services, Bpk. Ngadiman S.P., beserta jajaran manajemen. Saat ini, Divisi Kemitraan PT GMP memiliki sepuluh cluster mitra yang tersebar di Lampung Tengah dan sekitarnya.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali para pengawas dan kelompok tani agar mengetahui karakteristik setiap varietas, termasuk di antaranya: produktivitas, kualitas, bulan tanam, umur tebang ideal, dan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit. Officer Divisi Kemitraan, Deva Aziz Nanda Martin, S.P menjelaskan,“Total ada 50 petani yang diundang. Kami ambil lima orang petani dari masing-masing cluster untuk mengikuti pertemuan dan pelatihan.”
Pelatihan ini adalah kali kedua dan merupakan kelanjutan dari pelatihan perusahaan sebelumnya tentang pengendalian gulma dengan metode preemergence. Materi pelatihan juga disesuaikan dengan kebutuhan para petani berdasarkan kunjungan di lapangan. “Hasil kunjungan rutin pengawas Divisi Kemitraan kepada petani, banyak petani yang menanyakan tentang varietas sehingga kami adakan materi tentang varietas,” ujar Pak Deva.
Lebih lanjut, Pak Deva menjelaskan bahwa varietas utama yang ditanam di kebun para petani cukup variatif. Varietas tersebut dipilih dari segi kualitas dan kuantitas yang telah teruji. Para petani peserta pelatihan nantinya diharapkan memahami kelebihan dan kekurangan dari varietas tebu yang mereka kenali. Dengan demikian, para petani dapat meningkatkan produktivitas hasil kebun dan jumlah hasil pendapatan dari sebelumnya. Oleh karena itu, Pak Deva berharap para petani dapat mengimplementasikan bibit unggul dengan menerapkan sistem budidaya yang mendukung peningkatan kualitas bibit tanaman tebu.